REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dan bersikap tenang terkait kerusuhan di Tanjungbalai, Sumatra Utara.
Menurut dia, saat ini, seluruh pihak berwenang terkait, seperti Kapolda, Pangdam, Pemda, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) telah bekerja untuk mengusut dan menyelesaikan insiden tersebut.
"Kita berikan waktu pada mereka untuk menyelesaikan masalah di sana. Kita sepakat dari Pemda dan jajaran TNI, Polri, tokoh-tokoh agama yang ada di wilayah lain untuk menenangkan masyarakat bahwa situasi sebetulnya sudah dapar dilokalisir di sana," kata Tito saat mengunjungi Mapolda Sumut, Sabtu (30/7).
Tito pun menyesalkan insiden yang menurutnya terjadi karena kesalahpahaman dan miskomunikasi tersebut. Menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, seharusnya, insiden tersebut dapat dihindari.
"Kami menghendaki dan menginginkan kerukunan dan kekompakan umat beragama di Sumut yang selama ini sudah terjaga dengan baik terus dipertahankan," ujar dia.
Terkait insiden ini, Tito mengatakan, pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah orang. "Nanti kita akan lihat perbuatannya, kalau melanggar hukum akan kita proses. Tapi kalau tidak ada, tidak diproses," kata Tito.
Dia pun kembali meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tetap menjaga toleransi antar umat beragama yang telah terbangun dengan baik di Sumut selama ini. Jangan sampai, lanjutnya, insiden tersebut mengganggu aktifitas masyarakat.
"Masyarakat silakan terus melaksanakan aktifitasnya secara normal dan jangan sampai terprovokasi isu-isu negatif, terutama melalui media sosial," ujar dia.