REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar, Setya Novanto prihatin atas pembakaran vihara di Tanjungbalai, Sumatra Utara. Menurut dia, pembakaran itu mencederai kerukunan umat beragama di Indonesia.
Seharusnya, kata dia, insiden tersebut tidak terjadi. "Kita dituntut untuk saling menghormati dan menghargai antara satu agama dengan agama lainnya. Apalagi tindakan pembakaran rumah ibadah, pasti akan menimbulkan ketegangan," kata Novanto dalam keterangannya, Sabtu (30/7).
Masalah apapun, kata dia, dapat diselesaikan dengan cara dialog dan musyawarah. Sebab, cara-cara kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah.
"Kekerasan akan menimbulkan masalah baru," ucap dia.
Novanto berharap peristiwa pembakaran rumah ibadah di Tanjungbalai ini dapat diselesaikan secepatnya agar masyarakat kembali tenang dan damai. Mantan ketua DPR ini pun meminta kepada aparat meredam dan menengahi pertikaian ini sehingga tidak merembet kemana-kemana.
"Kami minta aparat kepolisian untuk dapat menengahi konflik ini sehingga tidak meluas kemana-mana," ucap Novanto.