Ahad 31 Jul 2016 03:04 WIB

PDIP Tak Ingin Gubernur DKI Terpilih Hanya Sebagai CEO

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Angga Indrawan
Masinton Pasaribu
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Masinton Pasaribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu mengungkapakn alasan partainya tidak terburu-buru dalam memutuskan calon yang akan didukungnya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurutnya, hingga saat ini, partai berlambang kepala banteng itu masih mendalami dan menyelami konsistensi para calon yang akan diusungnya.

Sehingga, nantinya Gubernur DKI yang bersaing tidak hanya bertindak sebagai Chief Executive Officer (CEO) atau Pejabat Eksekutif Tertinggi semata. Lebih jauh dari itu, Gubernur DKI terpilih nantinya haruslah orang yang mampu mengayomi masyarakat.

"Kami tidak ingin Gubernur (DKI Jakarta) terpilih hanya sebagai CEO, tapi harus sebagai pemimpin yang mampu mengayomi," kata Masinton pada acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7).

Maka dari itu, Masinton berharap publik memberi agar piblik membiarkan PDI P memilih calon yang akan diusungnya dengan khidmat. Apalagi, lanjut anggota Komisi III DPR RI tersebut, Pilkada DKI sudah dipastikan akan menyita perhatian dibanding daerah-daerah lainnya. Itu tak lain karwna Jakarta merupakan miniatur Indonesia.

"Jakarta ini kan miniatur Indonesia dimana masyarakatnya heterogen, terdiri dari berbagai ras, suku, agama dan lain sebagainya," ucap Masinton.

Masinton mengungkapkan, partainya saat ini sudah mengantongi enam nama yang akan dicalonkan pada Pilkada DKI 2017. Namun begitu, Masinton enggan menyebutkan nama-nama tersebut dan hanya mengisyaratkan salah satu nama yang disiapkan adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement