REPUBLIKA.CO.ID, INDAIATUBA -- Otoritas Brasil pada Sabtu (30/7) menangkap seorang pria paling dicari sejak 1992. Orang tersebut diduga melakukan kejahatan perang selama pertempuran yang berkecamuk di Bosnia, negara bekas Yugoslavia.
Kantor Jaksa Federal Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan, polisi menangkap Nikola Ceranic (47 tahun) di kota Indaiatuba, 45 kilometer barat laut dari Sao Paulo. Interpol telah mengeluarkan peringatan merah untuk Ceranic dan menurut situs badan internasional, ia dibebankan 'kejahatan perang terhadap penduduk sipil'.
Interpol maupun otoritas Brasil tidak memiliki rincian lainnnya tentang kejahatan yang diduga dilakukan Ceranic. Tidak jelas berapa lama ia telah tinggal di Brasil.
Departemen Kehakiman Brasil pada 24 Juni melalui Mahkamah Agung menerima permintaan ekstradisi yang dibuat pihak berwenang Bosnia dan Herzegovina untuk Ceranic. Pencarian pun segera dimulai.
Negara, Jaksa Federal Brasil bekerja dengan rekan-rekan Bosnia dan polisi Brasil di Sao Paulo untuk mencari dan menangkap Ceranic.
Berdasarkan hukum Brasil, Mahkamah Agung harus memutuskan semua permintaan ekstradisi. Tidak jelas berapa lama keputusan akan diambil.
Seperti diketahui, terjadi genosida terhadap Muslim Bosnia pada kurun 1992-1995. Sedikitnya 8.000 orang dibantai di negara itu.