REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkot Sukabumi berharap agar perbaikan jalan nasional dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan drainase atau saluran air. Pasalnya, selama ini jalan nasional cepat rusak kembali salah satunya karena ketiadaan sarana tersebut.
"Perbaikan jalan selama ini tidak menyentuh perbaikan drainase,’’ ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika.co.id, Ahad (31/7).
Akibatnya, sejumlah ruas jalan nasional di Kota Sukabumi cepat mengalami kerusakan. Oleh karena itu lanjut Fahmi, ke depan perbaikan jalan juga harus memperhatikan keberadaan sarana drainase yang berfungsi dengan baik.
Selain drainase lanjut dia perbaikan jalan harus mempertimbangkan kekuatan jalan. Hal ini ujar Fahmi disebabkan lintasan jalan di Sukabumi seringkali dilintasi truk dengan muatan cukup berat seperti pasir dan air minum dalam kemasan (AMDK).
Angkutan tersebut mengarah ke daerah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga kekuatan jalan yang ada harus mampu menyeimbangkan dengan kendaraan yang melintas tersebut.
Sebelumnya, sebagian warga Sukabumi menegeluhkan rusaknya sejumlah ruas jalan nasional di Kota Sukabumi. Pasalnya, jalan tersebut sudah diperbaiki namun akhirnya mengalami kerusakan kembali.
Jalan berlubang tersebut misalnya terdapat di sekitaran depan RSUD R Syamsudin SH mengarah ke Jalan Suryakencana. Rata-rata jalan yang berlubang tersebut berada di salah satu bagian jalan yang seringkali dilintasi truk dengan muatan cukup berat.
"Jalan berlubang rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas,’’ keluh salah seorang warga Cikole, Kota Sukabumi, Kurnia (30 tahun).
Pasalnya, ada sejumlah pengendara kendaraan yang mencoba menghindari jalan berlubang namun akhirnya rawan bertabrakan dengan kendaraan lainnya. Selain itu lanjut Kurnia, pada malam hari pengguna jalan juga rawan tersandung jalan berlubang tersebut.
Karena itu, ia berharap pemerintah bisa segera memperbaiki jalan berlubang tersebut. Namun kata dia, perbaikan jalan tersebut harus dilakukan dengan baik dan berkualitas. Hal ini disebabkan ruas jalan nasional di Sukabumi seringkali diperbaiki dengan sistem tambal sulam sehingga cepat rusak kembali. Terlebih, lintasan tersebut dilintasi kendaraan truk yang muatannya cukup berat.