REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Tito Karnavian mengungkapkan kericuhan di Tanjung Balai disebabkan karena menyebarnya informasi negatif di media sosial (medsos). Rencananya Kapolri akan membahas hal tersebut dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan untuk mengatasi kericuhan di Tanjung Balai agar tidak terulang kembali ada beberapa langkah yang telah disiapkan, yakni adanya dialog antara warga bersama pemerintah daerah, tokoh agama, Polri, dan TNI.
"Sudah saya sampaikan kepada jajaran kepolisian para Kapolda, untuk semua merapatkan barisan dan jangan sampai terpengaruh isu-isu negatif," ujar Tito di Jakarta, Ahad (31/7).
Selanjutnya menurut dia karena konflik tersebut dipicu oleh media sosial maka pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Kominfo. Tujuannya, untuk mengetahui bagaimana pengawasan terhadap media sosial seperti Twitter dan Facebook yamg mana setiap orang mudah untuk menyebarluaskan secara viral.
"Apakah mungkin salah satunya dengan meminta provider internasional tersebut untuk memiliki server sendiri di sini. Mungkin bisa menjadi salah satu solusi, sehingga mencegah dan mengatisipasi jangan ada isu provokatif di media sosial," ujarnya.
Baca juga: Kapolri akan Tangani Provokasi yang Dilakukan Lewat Medsos