REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyambut baik penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-26 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya, ajang MTQ memiliki dampak positif dalam menyiarkan nilai-nilai Islam.
"Ini sangat bagus dan membuktikan Pemerintah dan Warga bersatu-padu syiarkan Alquran," katanya kepada Republika.co.id di Hotel Santosa, Lombok Barat, Ahad (31/7).
Ia juga mengapresiasi sejumlah terobosan baru dalam MTQ kali ini, seperti hadirnya jenis perlombaan baru di luar melantunkan ayat-ayat suci Alquran.
"Perkembangan lomba enggak hanya membacakan, tapi pehamannya, mendialogkan konten, kaligrafi, dan e-MTQ," lanjutnya.
Hidayat berharap gema MTQ tidak berhenti di Lombok, namun juga bisa meluas ke sekolah-sekolah hingga kampus.
"Saya kira harus dikembangkan, mungkin MTQ antarkampus dan sekolah," ungkapnya.
Hal ini, ia katakan, sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi agar lebih membumikan Alquran yang diyakini mampu merealisasikan jargon revolusi mental.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, dalam kondisi seperti sekarang ini, pengembangan tradisi MTQ harus terus dilakukan agar nilai-nilai Alquran dapat lebih membumi.
"Sekarang elemen seni, budaya Islam agak kurang, ini saatnya kita beri konten kalau bisa turun ke tingkat desa dan kecamatan supaya kita melakukan konter terhadap berkembangnya pikiran-pikiran yang tendensinya negatif kepada salah paham," kata Fahri.