Ahad 31 Jul 2016 15:47 WIB

Perdana Menteri Tunisia Digulingkan Parlemen

Rep: Aljazirah/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Tunisia Habib Essid
Foto: antara
Perdana Menteri Tunisia Habib Essid

REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS -- Perdana Menteri Tunisia Habib Essid terguling dari jabatannya setelah kalah dalam sesi pemungutan suara di parlemen, Sabtu (30/7). Ia dituduh gagal mengatasi masalah keamanan dan ekonomi negara.

Sebanyak 118 anggota parlemen memilih untuk menurunkan Essid dari kursi PM dan tiga anggota mendukung Essid tetap di kursi PM. Sebanyak 27 anggota parlemen tidak memilih.

Pascapemilihan, Essid mengatakan ia tahu parlemen akan menendangnya. "Saya tidak datang untuk memperoleh 109 suara (total suara yang diperlukan). Saya datang untuk mengekspos beberapa hal pada rakyat dan anggota parlemen," kata dia dilansir Aljazirah.

Negosiasi tentang penggantian jabatan akan dimulai pada Senin. Pengamat politik Youssef Cherif mengatakan momen seperti ini adalah yang pertama kali terjadi di Tunisia. "Pertama kalinya pemerintah pergi ke parlemen dan melakukan voting kepercayaan," kata Cherif pada Aljazirah.

Ia menilai momen ini tidak hanya penting bagi Tunisia tapi juga wilayah. Menurutnya, hasil ini adalah berita buruk bagi situasi ekonomi dan politik. Pasalnya, negosiasi untuk membentuk pemerintahan baru akan memakan waktu panjang dan lama.

Essid yang baru menjabat selama satu setengah tahun itu dinilai tidak bisa menangani masalah. Tahun lalu, serangan bom bunuh diri yang diklaim ISIS menewaskan 59 turis dan 12 penjaga presiden. Angka pengangguran tetap 15 persen pada akhir tahun lalu.

Tekanan perubahan mendesak Essid. Hal itu ditambah ketika Presiden Beji Caid Essebsi menyeru persatuan pemerintahan baru untuk mendorong reformasi dan meredakan ketegangan sosial karena krisis ekonomi, tingginya pengangguran, dan masalah keamanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement