Ahad 31 Jul 2016 18:07 WIB

Polri Tindak Provokator yang Ingin Kerusahan Tanjung Balai Berlanjut

Rep: Issha Harruma/ Red: Indira Rezkisari
Kondisi Vihara Tri Ratna yang rusak pasca kerusuhan yang terjadi, di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7). Kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai pada Jumat (29/7) menyebabkan sejumlah vihara dan kelenteng rusak.
Foto: Antara
Kondisi Vihara Tri Ratna yang rusak pasca kerusuhan yang terjadi, di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7). Kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai pada Jumat (29/7) menyebabkan sejumlah vihara dan kelenteng rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumut, Pangdam I Bukit Barisan, Kapolda Sumut, dan Wali Kota Tanjung Balai menggelar pertemuan terkait tindakan lanjutan pasca kerusuhan yang terjadi Jumat (29/7) malam lalu. Pertemuan ini dilakukan bersama sejumlah tokoh masyarakat, agama, pemuda dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tanjung Balai.

Dalam pertemuan yang digelar hari ini, Ahad (31/7), seluruh pihak mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kabar yang dapat memperkeruh suasana. Mereka pun sepakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Tanjung Balai.

"Seluruh masyarakat tidak boleh mudah terprovokasi oleh isu dari manapun, baik dari media elektronik dan media sosial. Dan diharapkan agar masyarakat tetap tenang untuk menjaga kondusifitas keamanan kota Tanjung Balai," kata Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung pun meminta masyarakat yang menerima atau mengetahui kabar berbau provokatif, untuk dapat segera melapor ke pihak keamanan. Dengan begitu, dapat dilakukan pengecekan dan aksi provokatif tersebut bisa segera diredam.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Sumut Irjen Raden Budi Winarso menegaskan, pihaknya tak akan main-main terhadap masyarakat yang memperkeruh suasana. Tindakan tegas pun akan dilakukan terhadap mereka yang dengan sengaja ingin kerusuhan terus berlanjut.

"Kami akan menegakkan hukum bagi masyarakat yang dianggap sebagai provokator," kata Budi.

Selain itu, Budi juga mengajak masyarakat dan semua tokoh untuk membersihkan tempat ibadah yang rusak dan terbakar pasca kerusuhan beberapa waktu lalu. Hal ini bertujuan untuk memulihkan kembali rasa solidaritas umat beragama di Tanjung Balai yang selama ini sudah terbangun dengan baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement