Ahad 31 Jul 2016 20:31 WIB

Izin Berjualan Rokok di Tasmania Semakin Mahal

Para pengecer menilai kenaikan biaya izin menjual rokok lebih baik dari opsi meningkatkan ketentuan usia minimum dibolehkan merokok.
Foto: AAP
Para pengecer menilai kenaikan biaya izin menjual rokok lebih baik dari opsi meningkatkan ketentuan usia minimum dibolehkan merokok.

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Rencana Pemerintah Tasmania menaikkan biaya izin menjual rokok hingga tiga kali lipat dipandang sebagai kompromi yang masuk akal oleh kelompok industri retail.

Pemerintah Tasmania, Sabtu (30/7), menjelaskan rincian dari Agenda Tasmania Sehat senilai 6,4 juta dolar AS, yang termasuk meningkatkan biaya izin hingga 731 dolar AS tahun depan dan sekitar 1.100 dolar AS pada Januari 2018.

Direktur Eksekutif Retail Australia Russell Zimmerman mengatakan para pelaku usaha retail di Australia harus merespon positif peningkatan biaya tersebut.

"Kami ingin melihat orang-orang hidup sehat, memiliki gaya hidup yang baik dan kami tidak mendorong hal-hal yang akan menghalangi pencapaian kondisi itu. Karena itu kami juga akan mengatakan kenaikan tiga kali lipat biaya lisensi izin menjual rokok itu memang akan sangat memberatkan para pengecer independen berskala kecil," katanya.

Tapi Zimmerman mengatakan peningkatan biaya lisensi ini adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan rencana awal pemerintah untuk meningkatkan usia minimal dibolehkan merokok.

"Dengan semua industri pariwisata yang terjadi di Tasmania kami pikir kebijakan itu akan sangat sulit untuk ditangani polisi. Ini mungkin kompromi yang masuk akal," katanya.

Pekan lalu, Pemerintah Negara Bagian Tasmania mengatakan akan menunda rencana kontroversial untuk meningkatkan ketentuan hukum usia minimum warga dibolehkan merokok dari 18 tahun menjadi 25 tahun, dengan alasan setelah melakukan konsultasi jelas itu bukan tindakan yang tepat.

Juru bicara Partai Hijau Rosalie Woodruff mengkiritik rencana kebijakan Tasmania Sehat senilai 6,4 juta dolar AS dan menyebut anggaran itu sebagai lelucon.

"Rencana tersebut bukan investasi yang serius, rencana kuat yang Menteri ungkapkan selama lebih dari satu tahun. Kita sudah mengalami lonjakan tingkat penyakit kronis di Tasmania dan strategi kesehatan pencegahan yang disusun Pemerintah hanya mencakup jumlah uang yang tidak seberapa untuk menangani kondisi yang tengah mengadang di depan kita," katanya.

Menteri Pendidikan Jeremy Rockliff mengatakan pemerintah sudah menghabiskan 70 juta dolar AS pada program pencegahan kesehatan di luar anggaran 6,4 juta dolar AS yang ditetapkan. Dia mengatakan dua juta dolar AS dari rencana Tasmania Sehat itu akan digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para pelajar, termasuk memperbaharui program pendidikan narkoba.

"Bersamaan dengan investasi pendidikan sumber daya memainkan peran kunci menyangkut perubahan budaya dan antargenerasi," katanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/makin-mahal-jualan-rokok-di-tasmania/7676292
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement