REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menilai jalur sepeda di lokasi Hari Bebas Kendaraan (CFD) Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, belum efektif penggunaannya.
"Kita sudah tetapkan jalur sepeda di lintasan CFD setiap Minggu pagi, tapi sejak tiga pekan implementasinya sudah ampar-amparan (tidak beraturan) lagi," katanya di Bekasi, Ahad (31/7).
Pemkot Bekasi menata aktivitas peserta CFD di antaranya area jogging, sepeda, belanja dan tempat berkumpul komunitas. Jalur sepeda dibuat Pemkot Bekasi di jalur cepat Jalan Ahmad Yani dengan tanda garis kuning mulai dari simpang Kayuringin hingga bundaran Sumarecon Bekasi.
Menurut dia, jalur tersebut hanya boleh digunakan pada saat berlangsungnya agenda CFD setiap Ahad pagi mulai pukul 06.00-10.00 WIB demi keamanan penggunanya. "Ketertiban dalam aktivitas perlu diwujudkan agar menjadi budaya yang baik di masyarakat," katanya.
Rahmat juga mengkritik kinerja aparat terkait yakni Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tidak tegas dalam pengawasan di lapangan. "Masyarakat sekarang sudah tidak takut lagi dengan aturan, tapi mereka akan segan bila mendapati petugas di lapangan," katanya.
Dikatakan Rahmat, sejumlah pengendara sepeda masih ada yang menerobos zona aktivitas lain sehingga menimbulkan ketidaknyamanan peserta CFD, begitu pula sebaliknya. Namun demikian, Rahmat menilai pedagang kaki lima yang selama ini keberadaanya dikeluhkan peserta, mulai beradaptasi dengan sistem zonasi tersebut.
"Pedagang kita dorong ke sekitar Jalan Kemakmuran. Saat ini jalur CF sudah steril dari PKL dan mereka sudah beradaptasi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika