Senin 01 Aug 2016 09:24 WIB

Kisah Pak AR Fachruddin Soal Teh Kurang Manis dan Sayur Kurang Garam

KH AR Fachruddin.
Foto: Itoday.com
KH AR Fachruddin.

Kisah Pak AR Fachruddin Soal Teh Kurang Manis, dan Sayur Kurang Garam

Oleh: Simon Syaefudin Mantan Jurnalis Republika

Suatu ketika Pak AR (Abdul Razak Fachruddin, almarhum mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah) bertamu ke rumah salah seorang pengurus cabang Muhammadiyah di Purwodadi.

Setelah perjalanan cukup panjang, Pak AR yang kecapaian disuguhi minuman teh oleh tuan rumah. Secara kebetulan air teh itu kurang manis.

Merasa air teh yang disuguhkannya kurang manis, tuan rumah pun minta maaf kepada Pak AR. “Maaf Pak AR, air tehnya kurang manis.”

“Justru saya bersyukur air tehnya tidak terlalu manis. Karena kalau terlalu manis, kata dokter bisa mengakibatkan penyakit diabetes,” ucap Pak AR dengan ringan untuk menenangkan hati tuan rumahnya.

Setelah itu, Pak AR kemudian melakukan shalat Maghrib berjamaah di masjid. Pulang dari masjid, Pak AR diajak makan tuan rumah.

Celakanya, kebetulan sayurnya terasa hambar karena kurang garam. Tuan rumah pun kembali minta maaf karena sayurnya terasa tawar.

“Tak apa-apa. Saya bersyukur sayurnya tidak terlalu asin. Kalau terlalu asin, kata dokter, akan terkena di darah tinggi,” kata Pak AR sembari kembali menenangkan hati tuan rumah yang berkecamuk tidak keruan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement