Senin 01 Aug 2016 09:40 WIB

Kembali Delay, Lion Air Sampaikan Permohonan Maaf

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Achmad Syalaby
Pesawat maskapai Lion Air.
Foto: Antara/Lucky R
Pesawat maskapai Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyampaikan permohonan maafnya atas sejumlah penundaan maskapai Lion Air."Pada hari Minggu (31/7) terdapat beberapa penerbangan Lion Air yang mengalami delay yang berkepanjangan dan mengakibatkan beberapa penerbangan terpaksa ditunda sampai keesokan harinya," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/8).

Ia mengatakan, penyebab utama dari delay terkait masalah operasional dimana manajemen harus megganti kru dikarenakan dampak delay pada siang hari yang disebabkan oleh masalah operasional dan terdapat beberapa pesawat yang mengalami masalah teknis.

"Sehingga dampaknya kami harus melakukan penggantian kru pada penerbangan tujuan Lombok, Bengkulu, Surabaya dan Banjarmasin. Pada saat melakukan penggantian kru, kami terkena limitasi jam operasional Bandara tujuan sehingga kami harus menunda penerbangan sampai pagi hari ini," lanjutnya.

Ia menyebutkan, penerbangan yang mengalami delay yang panjang antara lain JT 650, Cengkareng - Lombok, JT 630, Cengkareng - Bengkulu, JT 590, Cengkareng - Surabaya, JT 582, Cengkareng - Surabaya, JT 526, Cengkareng - Banjarmasin.

"Pagi ini kami telah dan akan menerbangkan seluruh penerbangan yang mengalami penundaan dari hari Minggu," ungkapnya.

Lion Air, lanjutnya, telah memberikan kompensasi terhadap penumpang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. "Kami mohon maaf sebesar besarnya atas ketidak nyamanan yang penumpang kami alami dan kami akan berusah agar penerbangan pada hari ini berjalan dengan normal," katanya menambahkan.

 

 

Baca Juga: Kelebihan Beban, Lion Air Tinggalkan Barang Penumpang di Yogyakarta

                Sambut MTQ, Lion Air Luncurkan Pesawat Berlogo Pesona Lombok Sumbawa

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement