Senin 01 Aug 2016 11:20 WIB

Lanal Dumai Gagalkan Penyelundupan 12 Ton Bawang

Petugas memeriksan bawang merah selundupan (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Petugas memeriksan bawang merah selundupan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dumai menggagalkan penyelundupan 12 ton bawang merah impor ilegal asal Malaysia yang masuk ke Dumai melalui perairan pada Sabtu (30/7). Danlanal Dumai Letkol Laut Muhammad Risahdi mengatakan, di Dumai, Senin (1/8) mengataka penangkapan bawang selundupan ini berawal dari informasi intelijen yang menyebut ada aktivitas kapal bermuatan bawang akan masuk ke jalur perairan Dumai.

"Unsur patroli diperintahkan untuk mengejar kapal yang menjadi target dan melakukan pemeriksaan kapal yang melintas di perairan menuju Dumai," kata Danlanal.

Dari pengejaran yang dilaksanakan patroli laut tersebut, dia mengatakan prajurit marinir mencurigai dua kapal yang melintas di perairan Tanjung Leban Kabupaten Bengkalis, dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Dua kapal tanpa nama itu saat diperiksa memuat bawang merah sekitar 12 ton. Anehnya, tidak ditemukan anak buah kapal serta tidak memiliki dokumen resmi. Selanjutnya kapal-kapal itu diamankan untuk kepentingan proses hukum.

Dia mengimbau masyarakat yang merasa memiliki kapal dan muatan bawang tersebut untuk mendatangi Markas Lanal Dumai dengan membawa dokumen kepemilikan yang resmi serta nakhoda kapal. "Selaku aparat penegak hukum di laut kita akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran, baik itu penyelundupan bawang atau barang terlarang lainnya," tegas Letkol M Risahdi.

Pihaknya akan menunggu pemilik kapal dan bawang merah tersebut hingga 30 hari ke depan. Karena setelah itu barang bukti bakal diserahkan ke instansi berwenang untuk proses lebih lanjut.

Sebelumnya, Wali Kota Dumai Zulkifli As berharap pemerintah pusat dapat mendukung penuh sektor pelabuhan dan potensi investasi setempat untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan perekonomian daerah. Dukungan yang diharapkan pemerintah daerah adalah dengan membuka pelabuhan Dumai sebagai pintu masuk impor bawang untuk melindungi petani dalam negeri, mengantisipasi lonjakan harga dan menekan tingkat penyelundupan yang kerap terjadi di perairan.

"Jika Dumai dijadikan pintu masuk impor bawang justru akan melindungi petani bawang dalam negeri, dan sekaligus sebagai antisipasi terhadap penyelundupan di wilayah perairan ini," kata Zul As kepada wartawan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement