Senin 01 Aug 2016 15:08 WIB

Potensi Energi Terbarukan di NTB Belum Dikembangkan Maksimal

Energi terbarukan/ilustrasi.
Foto: abc
Energi terbarukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi energi terbarukan di Nusa Tenggara Barat (NTB) belum dikembangkan secara maksimal. Jika potensinya bisa digarap dengan maksimal, maka pemanfaatan energi terbarukan di NTB dapat mengatasi permasalahan masih kurangnya pasokan daya listrik. Ketahanan energi sendiri terkait langsung dan tidak langsung dengan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Seperti diketahui NTB merupakan daerah tujuan wisata berkelas dunia, namun pada saat bersamaan masih kurang pasokan daya listrik.

“Kapasitas terpasang energi terbarukan pada tahun 2015 hanya 14 Megawatt, sedangkan potensi energi terbarukan belum dikembangkan secara optimal. Sebagai contoh, kontribusi dari mini hidro saja 96,5 MW,” ujar Niken Arumdati dari Dinas ESDM Provinsi NTB dalam Lokakarya Ketahanan Energi dan Perubahan Iklim, di Mataram beberapa waktu lalu.

Lokakarya yang digagas Climate and Development Knowledge Network (CDKN) bekerja sama dengan Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini diikuti kepala dinas dari sejumlah kabupaten/kota se-NTB, dengan pembicara antara lain Rahmat Sabani dari PEKA Sinergi-Universitas Mataram (Unram), Farma Mangunsong dari LPEM-UI, Rosmaliati Muchtar dari Unram dengan moderator Samsudin Saud dari Bappeda NTB dan perwakilan CDKN Mochamad Indrawan.

Lebih lanjut Rosmaliati mengatakan, dalam pengembangan energi terbarukan di NTB terdapat sejumlah tantangan. Diantaranya yakni meyakinkan para pihak bahwa pasokan energi memerlukan kerja sama lintas sektor sehingga harus diupayakan.

Tantangan lain, masyarakat daerah belum terlalu paham terhadap bahaya dan dampak perubahan iklim. Dimana perubahan iklim akan mengakibatkan kenaikan air muka laut, menurunnya ketersediaan stok ikan, perubahan pola tanam, dan seterusnya yang harus disikapi melalui aksi aksi adaptasi dan mitigasi.

“Kesadartahuan terhadap Perubahan iklim memberi ruang dimunculkan sejumlah solusi bahkan terobosan menarik,” sambungnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement