REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum menentukan siapa calon gubernur yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. PDIP mempunyai beberapa kriteria untuk Cagub, salah satunya bisa bekerja sama dengan Presiden Joko Widodo.
"Jakarta adalah ibukota negara. Kami ingin gubernur yang bisa bekerja sama dengan Presiden, memiliki komunikasi yang baik sekali," kata anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, Charles Honoris di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/8).
Ia mengatakan Djarot Syaiful Hidayat merupakan salah satu nama yang masuk dalam proses penjaringan calon gubernur dari PDIP. Menurut Charles, Djarot mempunyai rekam jejak yang baik, misalnya saat menjabat sebagai Wali Kota Blitar.
Namun rupanya itu saja belum cukup. PDIP tetap harus memikirkan hal-hal lain sebelum akhirnya memutuskan siapa yang diutus maju dalam 'pertarungan' memperebutkan kursi DKI 1.
"Partai harus menghitung politik di Jakarta seperti apa, siapa yang paling layak diusung menjadi Cagub DKI," ujarnya.
Charles mengungkapkan dalam waktu dekat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP akan mengeluarkan surat terkait siapa yang akan dicalonkan menjadi Cagub DKI.
Hingga kini, sudah ada dua nama yang dipastikan akan meramaikan bursa pemilihan Cagub DKI, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Sandiaga Uno. Ahok maju dengan kendaraan politik dari Nasdem, Golkar, dan Hanura. Sementara Sandiaga diusung oleh Gerindra.