Penutupan Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8). (Republika/ Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Gubernur NTB M. Zainul Majdi (tengah) berbincang bersama Wakil Menlu Abdurrahman Mochammad Fachir (kiri) saat penutupan Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi memberikan kata sambutan saat penutupan Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mochammad Fachir memberikan kata sambutan sekaligus menutup Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yunahar Ilyas memberikan kata sambutan saat penutupan Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Ketua Panitia Konferensi Ulama Internasional Muhyiddin Junaidi membacakan hasil dari konferensi saat penutupan Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Gubernur NTB M. Zainul Majdi (kiri) memberikan plakat kepada Wakil Menlu Abdurrahman Mochammad Fachir (kanan) saat penutupan Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Gubernur NTB M. Zainul Majdi (tengah) berbincang bersama Wakil Menlu Abdurrahman Mochammad Fachir (kiri) saat penutupan Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Konferensi Ulama Internasional bertajuk "Wasathiyah untuk mencegah Terorisme dan Sektarianisme" yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Rabithah Alam Islam (Liga Muslim Dunia) pada 29 Juli hingga 1 Agustus telah berakhir.
Konferensi tersebut melahirkan sembilan butir pernyataan Deklarasi Lombok yang disampaikan untuk mencegah tindakan terorisme dan sektarianisme.
Advertisement