REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pendukung Persebaya 1927, Bonek, terus berdatangan ke Jakarta untuk mengikuti aksi Geruduk Jakarta yang digelar pada 2-3 Agustus. Aksi tersebut dilakukan untuk memperjuangkan nasib tim kesayangannya yang telah lama menghilang bisa ikut berkompetisi kembali.
Bonek mendesak PSSI segera melibatkan Persebaya 1927 di kompetisi yang bakal digelar tahun depan. Hingga saat ini, tim Bajul Ijo masih vakum karena belum diakui oleh PSSI.
Selain itu aksi Geruduk Jakarta juga dilatarbelakangi oleh keputusan persidangan niaga di Pengadilan negeri Surabaya, 30 Juni 2016. Kala itu, Persebaya 1927 melalui PT. Persebaya Indonesia akhirnya memenangkan gugatan keabsahan label klub asal kota Surabaya dari PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) atau Surabaya United. Artinya, PT MMIB tak diperbolehkan lagi menggunakan nama, logo, dan sebagainya yang mencirikan Persebaya.
Juru bicara Arek Bonek 1927, Andie Peci Kristiantono menjelaskan bahwa pendukung yang akan datang ke Jakarta dengan cara estafet sebelumnya dikumpulkan terlebih dahulu di Karawang sebelum akhirnya diberangkatkan ke Jakarta.
Gelombang kedua sekira 130 Arek Bonek 1927 kembali menyerbu Jakarta. Selain itu mereka juga bakal memantau jalannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. "KLB PSSI menjadi puncak perjuangan kami. Total 3.000 Bonek datang ke Jakarta dari segala penjuru baik naik kereta, mobil atau pesawat," kata Andi Peci, Senin (1/8).
Meski aksi damai ini bakal berjalan dengan baik, tapi Peci mengakui rekan-rekannya sempat menmui halangan. Bahkan keberangkatan 300 Bonek ke Jakarta dari Stasiun Gubeng, Senin (1/8) siang hari ini sempat tidak diperbolehkan oleh aparat kepolisian.
Namun akhirnya Bonek harus melepas atributnya selama perjalanan. Setelah menyetujui hal ini, pendukung setia Persebaya Surabaya itu dipersilahkan masuk ke kereta api. Awalnya para Bonek bakal bermalam di Stadion Madya Senayan.
Sayangnya, rombongan Bonek tidak bisa menginap di sana lantaran wilayah tersebut harus steril lantaran ada kegiatan KTT Ekonomi Negara Islam. Selama di Jakarta, mereka akan melakukan aksi damai di kantor Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) dan PSSI.