Selasa 02 Aug 2016 06:07 WIB

Sikap Mahasiswa Islam dan Buddha UI Terhadap Insiden Tanjung Balai

Red: M.Iqbal
Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pasca kerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).
Foto: Antara/Anton
Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pasca kerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID,Nuansa Islam Mahasiswa (Salam) UI dan Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) UI sebagai lembaga kerohanian di Universitas Indonesia, sekaligus bagian dari masyarakat yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan persaudaraan, menyampaikan pernyataan sikap terkait insiden yang terjadi di Tanjung Balai, pekan lalu.

Tepatnya pada 29 Juli 2016, terjadi ketegangan antara sebagian umat Islam dan umat Buddha di Tanjung Balai, Sumatra Utara, yang berujung pada pembakaran dan pengrusakan beberapa tempat ibadah umat Buddha.

Berikut petikannya:

Pertama, kami sangat menyayangkan terjadinya kerusuhan dan kekerasan yang telah mencederai kerukunan antarumat beragama di Tanjung Balai.