REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Cina di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya telah berkembang semakin pesat. Hubungan itu ditandai dengan meningkatnya pertemuan antara pemimpin kedua negara. Bahkan sejak menjabat tahun 2014, Presiden Joko Widodo terhitung sudah empat kali bertemu dengan Presiden Republik Rakyat Cina (RRC) Xi Jinping.
Rentang waktu enam tahun terakhir, hubungan kerjasama Indonesia dan Cina telah menghasilkan setidaknya 60 kesepakatan, 20 di antaranya merupakan kesepakatan kerja sama hubungan antarmasyarakat kedua negara (people to people exchange).
Setelah pada pertemuan pertama High Level People to People Exchange Mechanism di Jakarta pada Mei 2015, berjalan dengan sukses dan telah menghasilkan sejumlah kerjasama konkret kedua negara, pada awal Agustus 2016 ini pertemuan serupa untuk kedua kalinya digelar di Guiyang, Cina, Senin (1/8).
Menko PMK Puan Maharani yang memimpin delegasi RI terdiri atas Menristek Dikti, Dubes RI untuk RRC, para deputi kementerian, dan jajaran eselon I kementerian bertemu dengan Wakil Perdana Menteri RRC Liu Yandong.
Menurut Puan, pertemuan tersebut telah mencapai hasil yang signifikan bagi pengembangan dan peningkatan kerjasama kedua negara, khususnya di bidang hubungan antarmasyarakat. Dia mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat membangun suatu dunia yang sehat dan aman.
Menko PMK, Puan Maharani, juga memaparkan sejumlah potensi kerja sama yang dapat dijalin antara Indonesia dan Cina. Potensi kerja sama itu, antara lain di bidang pendidikan, industri kreatif (media), kesehatan, pariwisata, kepemudaan, dan olahraga. “Saya yakin bahwa bidang-bidang kerjasama tersebut akan memberikan manfaat bagi kedua negara,” kata Puan dalam siaran pers.
Dia melanjutkan, kerja sama dalam bidang ristek dikti, dapat dengan meningkatkan kapasitas riset dan teknologi melalui investasi, alih teknologi, pelatihan dan pengembangan produk bersama. Selain itu, Puan juga menginginkan pemberian beasiswa pemerintah Cina kepada mahasiswa Indonesia dapat terus meningkat, terutama untuk jenjang pendidikan tinggi dan pendidikan vokasional berbagai jurusan.
Dia juga mengajak Cina ntuk kerja sama di sektor wisata dengan mendorong target 10 juta wisatawan dua arah sebagaimana konsesus kedua Presiden. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan aturan bebas visa bagi wisatawan asal Cina.
“Saya juga menyambut baik kerjasama ‘Giant Panda’ Indonesia-Cina yang telah disepakati tahun 2013 lalu. Lembaga terkait di Indonesia telah siap menerima kedatangan ‘Giant Panda’ Cina. Saya sepakat bahwa hewan Panda akan menjadi simbol persahabatan dan kerjasama erat Indonesia-Cina,” ujar Puan.