Senin 01 Aug 2016 22:09 WIB

Kerajaan Malaysia Tangani Pengembangan Industri Halal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Bendera Malaysia (ilustrasi)
Foto: Reuters
Bendera Malaysia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan industri halal di Malaysia berada langsung di bawah penanganan kerajaan. Sejumlah stimulus diberikan dalam mengembangkan industri halal di sana selama 40 tahun ini.

CEO Halal Industry Development Corporation (HDC) Malaysia, Jamil Bidin, menyatakan, di Malaysia, pengembangan industri halal langsung ditangani kerajaan. Mereka pun memberi aneka insentif untuk pengembangan industri halal. Sertifikasi halal di Malaysia disubsidi sehingga terjangkau dengan biaya kurang dari 80 dolar AS. Kerajaan juga membantu mereka yang ingin mengekspor produk halal dan melengkapi pelaku industri dengan aneka pelatihan.

Ada pula taman-taman industri halal yang didirikan. Bagi industri halal, kerajaan juga memberi insentif berupa tax redemption dan insentif cukai selama 10 tahun. Selain itu, kanal jual beli daring nasional khusus produk halal sengaja dibuatkan kerajaan.

''Kerajaan membuatkan ekosistem halal agar industri berkembang,'' kata Jamil usai Forum Industri Halal yang digelar Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bersama HDC, Senin (1/8).

Ekosistem ini membuat industri halal tumbuh lebih teratur. Jamin menyatakan apa yang telah dilakukan Malaysia bisa dikerjasamakan dengan Indonesia. Malaysia sudah 40 tahun mengembangkan industri halal sehingga Indonesia tak perlu menjalani rentang waktu yang sama untuk bisa mengembangkan industri halalnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement