Selasa 02 Aug 2016 05:31 WIB

Sejarah Hari Ini: Irak Menginvasi Kuwait, Adik Emir Tewas

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Irak-Kuwait
Irak-Kuwait

REPUBLIKA.CO.ID, Lebih dari 100 ribu tentara Irak yang didukung oleh 700 tank menyerbu negara Teluk, Kuwait, pada 2 Agustus pagi.

Pasukan Irak yang telah membentuk pemerintahan sementara dengan pemimpin mereka Saddam Hussein mengancam mengubah kota Kuwait menjadi 'kuburan' jika ada negara lain yang berani menentang pengambilalihan kekuasaan itu.

BBC News melaporkan, jet Irak mengebom sasaran-sasaran di ibu kota dan pasukan khusus telah mendarat di kementerian pertahanan dan istana Emir Kuwait. Laporan awal menunjukkan 200 orang tewas dalam pertempuran berat di sekitar kota.

Adik Emir Kuwait, Sheikh Jaber al-Sabah, dilaporkan telah tewas saat mencoba untuk mempertahankan istana. Sementara Emir Kuwait sendiri telah melarikan diri ke Arab Saudi. Semua komunikasi telah dipotong dengan Kuwait dan banyak orang, termasuk ribuan warga negara asing, terjebak di kota.

Invasi telah memicu kecaman keras dari para pemimpin di seluruh dunia. Dewan Keamanan PBB, di sidang daruratnya, telah menyerukan penarikan "segera dan tanpa syarat" pasukan Irak dari Kuwait.

Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher, melabeli invasi itu sebagai hal yang "benar-benar tidak dapat diterima". Sementara Presiden Amerika George Bush mengutuk serangan itu.

Aset Kuwait di Inggris dan Amerika Serikat telah dibekukan untuk mencegah Irak merebutny. AS juga telah membekukan aset Irak. Uni Soviet, pemasok utama Irak senjata, telah menghentikan pengiriman semua peralatan militernya ke Irak.

sumber : History.com
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement