REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengimbau masyakat setempat agar memperkuat toleransi. Ini penting untuk mengantisipasi konflik antaragama yang belum lama ini terjadi di Indonesia.
"Kami sepakat untuk betul-betul menjaga Riau dan mengantisipasi kejadian-kejadian yang memicu konflik seperti di Tanjung Balai Asahan. Kami harap agar tidak terjadi lagi," kata Arsyadjuliandi Rachman usai pertemuan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam rangka menjaga kamtibmas serta mengantisipasi konflik SARA di Provinsi Riau di Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Senin (1/8).
Andi Rachman, sapaan akrab gubernur, dalam acara tersebut mengimbau semua kalangan untuk menjaga kerukunan dan ketertiban dengan mengutamakan toleransi dan menjunjung tinggi adat istiadat di Provinsi Riau. "Tadi ulama agama Buddha katakan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung artinya semua yang ada di Riau harus betul-betul menjaga," katanya.
Dalam acara tersebut Andi mengapresiasi kelompok lintas agama dan etnis yang berkontribusi mendukung visi "The Homeland of Melayu" sebagai slogan provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning tersebut.
Di tempat yang sama Tiko Tiradana dari Sangga Sengonagung Indonesia mengatakan kegiatan ini menjadi momentum yang sangat baik dan perlu ditindaklanjuti untuk memperkuat toleransi beragama khususnya masyarakat Riau. "Ini menjadi momen yang bagus meskipun situasional. Tadi sesuai usulan untuk dilanjutkan agar dapat meredam konflik yang acap kali terjadi di masyarakat," tuturnya.