REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Topan Nida mendarat pada pukul 03.35 waktu setempat di Semenanjung Dapeng di Kota Shenzhen di Provinsi Guangdong, Cina Selatan, Selasa (2/8).
Dinas pemantau cuaca setempat mengatakan topan kuat dengan kecepatan angin mencapai 151,2 kilometer per jam, bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 25 kilometer per jam. Topan Nida melanda Kota Shenzhen, Dongguan, Guangzhou, Foshan dan Zhaoqing di wilayah Otonomi Guangxi Zhuang yang berdekatan, kata lembaga meteorologi Provinsi Guangdong.
Sebelumnya Topan Nida bergerak menuju Hong Kong dan beberapa wilayah di Tiongkok Selatan, sehingga puluhan penerbangan ditunda. Tak kurang dari 26 penerbangan yang dijadwalkan berangkat dari Hong Kong pada Selasa dibatalkan, kata pengelola Bandar Udara Internasional Hong Kong.
Observatorium Hong Kong mengeluarkan peringatan topan tropis tingkat ketiga pada Senin siang (1/8), sehingga sekolah taman kanak-kanak, dan kelas untuk anak dengan kebutuhan khusus ditutup. Peringatan tersebut diperkirakan dinaikkan hingga tingkat delapan pada Senin malam.
Pusat Meteorologi Nasional Cina juga mengeluarkan peringatan kuning di provinsi bagian selatan. Warga di wilayah itu telah diinstruksikan agar menyimpan kebutuhan harian untuk tiga hari.
"Ini adalah topan terkuat yang akan menghantam Delta Sungai Mutiara sejak 1983 dan akan mengakibatkan banjir," kata pejabat setempat di Guangzhou, He Guoqing.
Topan Nida menerjang Filipina Sabtu 30/7), dan hujan hingga 287 milimeter di wilayah utara negeri tersebut. Pihak berwenang bersiap menyalurkan bantuan buat 31 ribu keluarga yang diperkirakan terkena dampak topan.