REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan akan melakukan pertemuan dengan pelaku usaha dalam negeri terkait dengan stabilisasi harga komoditas bahan pokok penting yang masih mengalami kenaikan.
"Minggu depan, pelaku usaha akan saya ajak bicara. Beberapa hari ini saya sudah melakukan pembicaraan internal di Kementerian Perdagangan tentang kondisi saat ini," kata Enggartiasto seusai menghadiri Indonesia-Australia Business Partnership Group (IA-BPG), di Jakarta, Selasa (2/8).
Enggartiasto mengatakan beberapa masalah yang akan dibicarakan dengan pelaku usaha tersebut antara lain terkait dengan langkah pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok penting dan mengapa harga komoditas di pasar masih tinggi.
"Nanti saya akan bertanya kenapa seperti itu (harga tinggi), apakah karena risiko atau jenjang birokrasi. Jika karena jenjang birokrasi, maka pemerintah akan mengurangi. Namun jika untungnya kebanyakan, saya akan bilang jangan banyak-banyak untungnya," kata Enggartiasto.
Menurut Enggartiasto, langkah untuk melakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok penting tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan setelah Presiden Joko Widodo menunjuk dirinya menggantikan Thomas Lembong beberapa waktu lalu.
Enggartiasto menambahkan, selain untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok penting tersebut, ketersediaan komoditas tersebut untuk masyarakat juga merupakan salah satu hal yang menjadi perhatiannya. Menurutnya, perlu ada keseimbangan antara ketersediaan dan keterjangkauan harga oleh masyarakat untuk bahan pokok penting itu.
"Jadi, saya juga segera bertemu dengan Menteri Pertanian, kemudian Bulog. Memang harus ada keseimbangan antara ketersediaan dan keterjangkauan harga, tapi di sisi lain kami juga harus mampu menaikkan taraf hidup masyarakat seperti petani, peternak dan lainnya,' kata Enggartiasto.
Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, salah satu komoditas yang terus mengalami kenaikan adalah gula pasir. Tercatat, harga rata-rata tingkat nasional untuk komoditas tersebut mencapai Rp 16.249,49 per kilogram (kg) pada Selasa (2/8).
Sementara untuk daging sapi tercatat masih berada pada harga Rp 114.372,06 per kg, yang jauh dari harapan pemerintah dimana menargetkan harga daging sapi bisa turun pada level Rp 80 ribu per kg.
Komoditas lain yang masih terus mengalami kenaikan harga adalah bawang merah, tercatat, harga rata-rata nasional mencapai Rp 44.238,38 per kg, sementara dalam kondisi normal harga komoditas tersebut kurang lebih sebesar Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per kg.