Selasa 02 Aug 2016 15:24 WIB

Gerakan Anti Nyontek Sesuai Perintah Agama

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Aksi mencontek massal terjadi dalam ujian nasional (ilustrasi)
Foto: pdk.or.id
Aksi mencontek massal terjadi dalam ujian nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda Muhammadiyah mencanangkan Gerakan Anti Nyontek. Ini merupakan turunan dari Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi di kalangan pelajar.

Pendiri Lembaga Dakwah Kreatif iHaqi, Ustaz Erick Yusuf menilai perbuatan apapun tidak akan baik kalau dilakukan secara curang, termasuk menyontek. Karenanya, Gerakan Anti Nyontek yang tengah didengungkan itu sesuai dengan perintah Allah SWT yang melarang kecurangan.

"Agama pun melarang, bahkan kata Allah di surat Al Muthoffifin, celakalah bagi orang-orang yang curang," kata Ustaz Erick kepada Republika.co.id, Selasa (2/8).

Ustaz Erick menekankan, perbuatan curang seperti menyontek hanya akan mengeraskan hati seseorang, dan cuma menambah noda di hati manusia. Maka itu, pantas agama saja melarang kegiatan kecurangan seperti menyontek, karena memang dilakukan dengan dasar-dasar ketidakjujuran.

Bibit dari menyontek, lanjut Ustaz Erick, akan terbawa sampai besar sekaligus akan membesarkan kebiasaan itu menjadi sebuah tradisi. Tradisi inilah yang bisa membuat seseorang menjadi terbiasa melakukan kecurangan dalam hidup, termasuk perbuatan korupsi.

Ke depan, gerakan-gerakan baik memang harus mendapat dukungan dari banyak pihak, baik dari kalangan anak muda maupun orang tua. Gerakan serupa akan hebat apabila mampu menumbuhkan kesadaran di masyarakat, terutama di kalangan pelajar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement