REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penutupan Lombok International Airport (LIA) sejak (1/8) kemarin hingga pagi ini membuat kepulangan sejumlah Ulama Internasional tertunda.
Ketua Panitia Konferensi Ulama Internasional KH Muhyiddin mengatakan, terdapat sejumlah ulama yang terpaksa kembali ke hotel akibat ditutupnya LIA.
"Mereka tidak bisa terbang dan kembali lagi ke penginapan hotel," katanya kepada Republika.co.id di Mataram, Selasa (2/8).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri itu mengungkapkan, penutupan LIA tidak menjadi persoalan besar lantaran faktor keamanan yang patut dipatuhi. Terlebih, kebanyakan Ulama asal Rabithah Alam Islam atau Liga Muslim Dunia baru akan kembali ke negaranya pada Rabu (23/8) besok.
Ia mengungkapkan, LIA sudah kembali dibuka pada pagi tadi dan penerbangan sudah kembali normal.
Konferensi Ulama Internasional sendiri telah berakhir pada Senin (1/8) dan menghasilkan sembilan butir Deklarasi Lombok untuk mencegah Terorisme dan Sektarianisme.
Konferensi Ulama yang diselenggarakan atas kerja sama MUI dengan Liga Muslim Dunia pada Sabtu (29/7) hingga Senin (1/8) diikuti 13 negara, dan ditutup oleh Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachri.