REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan untuk ikut mendampingi Kontingen Indonesia di Olimpiade 2016. Imam akan ikut ambil bagian dalam seremoni pembukaan pesta olah raga terbesar di dunia itu di Rio De Janeiro, Brasil.
Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu akan bertolak dari Jakarta menuju Rio pada Rabu (3/8) WIB, dan tiba di Brasil sebelum pembukaan digelar, Jumat (5/8) waktu setempat. "Saya akan ikut menghadiri pembukaan. Dan akan ikut melihat pertandingan panahan pertama," kata Imam saat ditemui di Jakarta, Selasa (2/8).
Imam mengatakan, kehadirannya di Rio bukan cuma bentuk dari dukungan penuh pemerintah terhadap atlet-atlet Indonesia yang akan berlaga di Rio. Akan tetapi, agar lebih memberikan jaminan terhadap para atlet bahwa penyelenggaraan Olimpiade 2016 tak perlu dikhawatirkan. Jaminan itu menyusul segala isu keamanan dan kesehatan di negara tuan rumah tersebut.
Sekaligus, Imam mengatakan, kehadirannya tersebut juga untuk mengetahui langsung segala kondisi dan keluhan para atlet Indonesia selama olimpiade digelar. "Saya ingin memastikan, para atlet-atlet kita tidak punya kendala agar maksimal membawa medali emas," ujar dia.
Selain itu, Imam juga memastikan Olimpiade 2016 menjadi kesempatan bagi olahragawan Indonesia untuk memperbaiki prestasi dan kesejahteraannya. Pemerintah, diterangkan Imam konsisten untuk merealisasikan janji bonus bagi para olimpian dengan prestasi-prestasi yang digapai.
Di Olimpiade 2016 kali ini, Imam menjadi motor peningkatan kesejahteraan para atlet setelah berhasil memasukkan anggaran bonus ke dalam APBN. Untuk peraih medali emas, dikatakan Imam, berhak dengan bonus kontan senilai Rp 5 miliar. Untuk perak, ada bonus kontan senilai Rp 2 miliar dan perunggu senilai Rp 1 miliar.
Bukan cuma bonus atas prestasi medali, Imam juga mengatakan, jaminan hari tua bagi para olimpian juga disetujui untuk dialokasikan dalam anggaran negara. Yaitu, Rp 20 juta per bulannya untuk atlet peraih medali emas. Sementara untuk peraih perak Rp 15 juta per bulannya van peraih perunggu Rp 10 juta per bulan siap direalisasikan.