Selasa 02 Aug 2016 20:02 WIB

Menko Polhukam: Operasi Darat Bisa Jadi Opsi Hentikan Perompakan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Polhukam Wiranto
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Menko Polhukam Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, operasi darat bersama bisa menjadi salah satu pilihan untuk bisa mencegah aksi perompakan dan aksi terorisme. Hal itu bisa dilakukan jika operasi maritim tidak bisa menyelesaikan masalah.

Wiranto mengatakan, pergerakan para perompak tidak mengenal batas wilayah dan yurisdiksi negara. Kejahatan dan perompakan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kerja sama yang baik antar negara bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan hal ini.

Mantan Ketua Umum Partai Hanura ini mengatakan, pembebasan sandera pengejaran ke darat, selama ini terhambat dengan batas negara. Jika perjanjian dan kesepakatan ini bisa menggolkan operasi kerja sama darat maka akan lebih efektif.

"Paling tidak MoU itu penting. kalau kita ngomong melintasi negara lain tapi gak pake MoU. misalnya, kita nyelonong ke sana, menyerang Abu Sayyaf, kalau gak ada kordinasi, di sana menyerang juga gimana? gak serasi dalam operasi kan gak bagus," ujar Wiranto di Kantor Menkopolhukam, Selasa (2/8).

Wiranto mengatakan, nantinya kerja sama operasi darat ini melingkupi berbagai operasi. Ia mengatakan, bisa dalam operasi intelejen, tempur, penyerbuan atau operasi bersama. Ia menilai, jika ada kesepakatan antar tiga negara dalam hal ini bisa mengefektifkan kerja dalam memberantas aksi kejahatan laut dan perompakan.

Baca juga, 7 Sandera WNI Ditahan Dua Kelompok Berbeda di Filipina.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement