REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Topan Nida menyapu Hong Kong pada Selasa (2/8) dan menyebabkan sejumlah kerugian materil. Ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan. Jalur finansial terpaksa dihentikan dan banjir masih mengancam.
Topan pertama Hong Kong pada tahun ini bertiup hingga 100 km per jam. Otoritas terindikasi mengeluarkan peringatan khusus. Hujan deras terus mengguyur hingga berisiko banjir.
Otoritas bandara melaporkan lebih dari 150 penerbangan dibatalkan. Cathay Pacific dan Dragonair memperingatkan tidak ada satu pun penerbangannya beroperasi hingga pukul 2 siang.
Ratusan penumpang pun terdampar di bandara karena 325 penerbangan diperkirakan akan dijadwal ulang. Layanan transportasi feri, tram dan bus juga secara berangsur-angsur beroperasi kembali pada sore setelah Hong Kong Observatorium menurunkan peringatan siklon tropis dari 8 jadi 3.
Perdagangan Hong Kong Exchanges and Clearing Limited (HKEx), termasuk Shanghai-Hong Kong Stock Connect ditangguhkan selama beberapa waktu. Chinese Gold and Silver Exchange Society juga menangguhkan penjualan pada Selasa pagi.
Topan Nida berpindah dan angin di pusatnya menunjukan tanda melemah. Sepanjang perbatasan, bagian dari provinsi Guangdong ditutup. Pabrik dan sekolah juga diliburkan ketika topan datang.
Bandara di provinsi bagian selatan, termasuk Shenzhen dan Zhuhai membatalkan sebagian besar penerbangan. Lebih dari 35 ribu dievakuasi. Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa akibat Topan Nida.
Bulan lalu, Topan Nepartak yang memaksa 420 ribu orang mengungsi menyebabkan kerugian hingga 7,1 milyar yuan atau 1,1 milyar dolar AS. Jumlah ini hanya kerugian dari provinsi Fujian saja.
Baca juga, Ribuan Warga Taiwan Mengungsi Akibat Topan Nepartak.