REPUBLIKA.CO.ID, LESBOS -- Pekerja bantuan di salah satu pusat penahanan suaka Yunani dituduh melakukan kristenisasi pada pengungsi.
Pada Selasa (1/8), Guardian melaporkan kelompok pekerja menyelipkan formulir pindah agama di dalam injil St John versi bahasa Arab dan mendistribusikannya pada pencari suaka di kamp penahanan Moria di Lesbos.
Para pekerja bantuan meminta pengungsi menandatangani formulir yang di dalamnya terdapat pernyataan berikut: "Saya mengakui saya adalah pendosa, saya meminta Yesus untuk memaafkan kesalahan saya dan memberikan kehidupan yang abadi. Saya ingin mencintai dan mematuhi kata-katanya."
Para pengungsi yang sedang mengajukan suaka harus ditahan di kamp berdasarkan aturan kesepakatan migrasi Eropa-Turki.
Pencari suaka Muslim yang menerima booklet tersebut mengeluh dan menyebut hal itu masalah besar. Menurut Mohamed, upaya Kristenisasi itu dilakukan pada saat Ramadhan lalu di bulan suci umat Islam.
Ahmed, pencari suaka lainnya juga mengeluhkan upaya permutadan itu. "Sama seperti agama lain, jika anda Kristen dan saya beri Anda Alquran, bagaimana perasaan Anda?," kata seorang pencari suaka di kamp, Ahmed.
Baca juga, Lebih dari Satu Juta Migran Tiba di Eropa.
Menurut pengungsi, formulir itu disebarkan oleh sedikitnya dua orang perwakilan dari kelompok Euro Relief. Kelompok ini menjadi kelompok bantuan terbesar yang aktif di Moria. Kelompok amal lain mundur setelah protes melawan kesepakatan Eropa-Turki.