REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Enam provinsi bersaing pada final Musabaqah Makalah Tilawah Al-Quran (M2TQ) putra dan putri di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke 26 di Provinsi NTB. Keenam provinsi tersebut sudah dipastikan masuk dalam tiga besar juara kategori putra dan putri.
Sementara juara harapan satu hingga tiga kategori putra dan putri akan diambil dari peserta yang masuk babak semifinal berdasarkan peringkat yang paling tinggi."Kami baru saya menyelesaikan babak final. Para peserta tidak membuat tulisan baru tapi mempresentasikan hasil makalah yang dibuat pada saat babak semifinal," ujar Ketua Majelis Dewan Hakim Lomba M2IQ, Asep Saeful Muhtadi kepada Republika.co.id, Rabu (3/8).
Menurut dia, penentuan juara satu hingga tiga kategori putra dan putri akan dibahas oleh seluruh dewan hakim. Namun, tidak akan langsung diumumkan karena akan diberitahukan pada saat penutupan MTQ Nasional, Sabtu (6/8).
Ia menuturkan, pengumuman juara satu hingga tiga kategori putra dan putri lomba M2IQ pada saat penutupan dilakukan berdasarkan ketentuan dan aturan dewan hakim. Terkait adanya jeda waktu dari acara final hingga acara penutupan, dirinya memastikan tidak akan ada kecurangan.
"Soal jeda waktu dari acara final ke penutupan MTQ dan potensi main mata itu dipastikan tidak ada sebab para hakim yang berjumlah 9 orang sudah menandatangani dan jika ada lembaran baru maka itu tidak sah," ungkapnya.
Asep menambahkan kemampuan para peserta yang melakukan presentasi mengalami peningkatan, lebih tenang, tidak tegang dan lebih ekspresif. "Kita ingin selain mampu menulis para peserta nantinya mampu menyampaikan secara lisan," katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari panitia, finalis yang masuk ke babak final lomba M2IQ kategori putri adalah Faturahmah dari Provinsi Gorontalo, Farida Jaeka dari Provinsi NTB dan Yalizar Rahayu Sitorus dari Papua Barat. Untuk kategori putra berasal dari Provinsi Banten yaitu Ahmad Hamdani, Muhammad Amin dari Sumatera Selatan dan dari Jawa Timur, Muhammad Alifudin Ihsan.