REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganugerahi mantan menko kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo gelar Perekayasa Utama Kehormatan BPPT 2016 atas jasanya pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemaritiman di Tanah Air. Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan gelar itu merupakan bentuk penghotmatan bagi warga negara pilihan atas jasanya terhadap perkembangan iptek di Tanah Air.
Indroyono, lanjutnya, menjadi penerima Anugerah Perekayasa Utama Kehormatan BPPT 2016 ke-10 di bidang teknologi kelautan, dan dinilai berhasil mendorong kemajuan kemaritiman yang ditopang dengan iptek kemaritiman. Ia berharap anugerah yang diberikan kepada mantan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya ini bisa memotivasi perekayasa seluruh Indonesia yang kini berjumlah lebih dari 2.000 orang dari 30 instansi penelitian.
Indroyono yang saat ini menjadi penasehat Menteri Pariwisata itu memiliki banyak prestasi di tingkat nasional hingga internasional. Dia menjadi inisiator pembentukan Rencana Aksi Daerah Mengenai Pemancingan yang Bertanggung Jawab melibatkan 10 negara di kawasan ASEAN serta Australia (2007), memimpin pengelolaan konservasi sumber daya kelautan dari APEC Working Group pada 2006-2008.
Penerima Bintang Mahaputera Pratama (2009) ini sempat menjadi Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur FAO yang merupakan organisasi pangan PBB dan juga Ketua Delegasi Indonesia dalam konferensi-konferensi, baik di tingkat regional dan internasional. Sementara itu, Sigma XI Scientific Research Honor Society Award USA di 1986 ini mengatakan semua masyarakat Indonesia sudah sepakat bahwa tanpa iptek, inovasi, dan sumber daya manusia (SDM) unggul negara tidak akan maju. Menurut dia, negara dengan sumber daya alam (SDA) tanpa iptek, inovasi, dan SDM, hanya akan terkena kutukan sumber daya.