REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Aksi luar biasa yang dilakukan Suparmin (55 tahun) dan Ardi (60 tahun), warga Desa Bajing Kulon Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap, Rabu (3/8), telah menyelamatkan nyawa ratusan penumpang KA Serayu Pagi yang baru berangkat dari Stasiun Purwokerto pukul 06.30.
Kedua orang itu melakukan aksi menghentikan KA, karena sebelumnya melihat ada rel yang pecah bahkan gompal sepanjang kurang lebih 15 cm. Untungnya, masinis yang membawa lokomotif seri cc 206 tersebut melihat isyarat yang disampaikan kedua orang itu sehingga segera menghentikan laju keretanya.
''Kami bersyukur bahwa KA tersebut bisa segera berhenti sebelum melintas di rel yang gompal. Kalau melindas rel tersebut dalam kecepatan tinggi, bukan tidak mungkin rangkaian KA akan terguling dan menimbulkan korban,'' kata Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, Rabu (3/8).
Menurut Kepala Stasiun Kroya, Darwoto, kondisi rel yang pecah tersebut terdapat di KM 400+8 Desa Bajing Kulon Kecamatan Kroya atau di ruas antara stasiun Kroya dan Sikampuh. Saat itu, Suparmin yang sehari-hari bekerja sebagai petani, hendak pergi ke sawah dengan menyeberangi rel.
Namun saat berada di dekat rel, dia melihat ada bagian rel yang pecah sepanjang kurang lebih 15 cm. Melihat kondisi rel seperti dia menghubungi tetangganya, Ardi, yang merupakan seorang pensiunan karyawan PT KAI, untuk ikut melihat kondisi rel.
Pada saat melihat kondisi rel tersebut, Ardi dan Suparmin juga melihat ada KA Serayu dari kejauhan yang sedang melaju menuju titik rel yang rusak. Keduanya segera berlari ke arah KA yang sedang melaju, untuk menghentikan laju KA.
''Mereka paham bahwa untuk mengentikan laju KA, tidak bisa dilakukan seperti kendaraan darat lainnya. KA membutuhkan jarak yang cukup panjang agar bisa benar-benar berhenti,'' kata Ixfan.
Untungnya, masinis yang mengemudikan lokomotif KA Serayu tersebut melihat isyarat yang diberikan keduanya. Sebelum sampai ke titik rel yang pecah, KA Serayu bisa berhenti total. Setelah KA berhenti, keduanya memberi tahu masinis bahwa kondisi rel di depannya dalam keadaan gompal.
Setelah masinis melihat kondisi rel, informasi itu segera disampaikan pihak stasiun Kroya yang langsung mengirimkan petugasnya untuk melakukan perbaikan. ''Perbaikan dilakukan dengan pergantian rel, sehingga KA Serayu terpaksa menunggu beberapa lama,'' ujarnya.
Menurut Ixfan, kepedulian yang dilakukan oleh Suparmin dan Ardi merupakan wujud peran serta masyarakat dalam mendukung keselamatan perjalanan KA. ''Kami mengucapkan terima kasih atas peran serta keduanya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga ada banyak orang-orang seperti mereka yang peduli dengan keselamatan sesama yang sedang menggunakan sarana transportasi KA,'' ujarnya.