REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Yogyakarta merupakan salah satu daerah dengan kerawanan bencana tertinggi di Indonesia. Namun di antara kabupaten/kota, Sleman memiliki desa rawan bencana terbanyak di DIY.
Berdasarkan pemetaan bencana 2012, terdapat 438 desa rawan bencana di DIY. Sebanyak 301 di antaranya berada di Kabupaten Sleman.
“Setidaknya ada 12 potensi ancaman bencana di Kabupaten Sleman,” kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Kunto Riyadi pada saat Gladi Lapang Desa Tanggap Bencana Wukirharjo Prambanan, Rabu (3/8).
Adapun potensi bencana yang bisa muncul di Sleman berupa tanah longsor, gempa, banjir, erupsi Gunung Merapi, hingga angin ribut. Maka itu, penting sekali bagi Pemkab Sleman untuk melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi dan menanggulangi bencana, salah satunya dengan mengadakan gladi lapang desa tanggap bencana.
Kunto mengemukakan, pemerintah setempat memiliki perhatian serius dalam upaya peningkatan kapasitas mesyarakat desa untuk menghadapi bencana. Karena menurutnya, desa adalah wilayah yang langsung menghadapi dampak bencana.
Oleh karena itu diperlukan penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Selain itu, gladi lapang juga dapat menjadi momen strategis bagi masyarakat meningkatkan wawasan kebencanaan.
“Masyarakat harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menghadapi bencana, dengan harapan kesiapsiagaan tersebut dapat bermanfaat dalam menentukan langkah-langkah yang tepat saat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa,” kata Kunto.