Rabu 03 Aug 2016 19:16 WIB

Nasyiatul Aisyiyah Bahas Solusi Strategis Riset Gender

Red: M Akbar
Nasyiatul Aisyiyah
Nasyiatul Aisyiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) bekerja sama dengan Universitas 'Aisyiyah, Yogyakarta (Unisa) menyelenggarakan Konferensi Nasional "Penguatan Peran Perempuan Muda menuju Indonesia Berkemajuan" mendiskusikan isu aktual dan langkah strategis riset bidang gender di Indonesia.

"Perempuan muda pada umumnya, khususnya Muhammadiyah, memiliki tanggung jawab dalam membangun peradaban Indonesia yang maju, unggul dan utama," kata Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (3/8).

Konferensi tersebut diselenggarakan pada Rabu di Ruang Prof Baroroh Baried, Unisa. Acara tersebut menjadi rangkaian kegiatan penyelenggaraan Muktamar Nasyiatul 'Aisyiyah ke-13 yang akan berlangsung pada 26-28 Agustus 2016 di Yogyakarta.

Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi remaja putri yang merupakan salah satu organisasi otonom ormas Islam Muhammadiyah.

Riset di bidang gender, kata Norma, sangat penting karena dapat menjadi salah satu instrumen untuk memajukan peran perempuan. Hasil riset juga bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan kuantitatif dan kualitatif keadaan terkini soal perempuan, berikut sejumlah rekomendasi jalan keluar untuk mengatasi persoalan perempuan.

Perempuan muda, lanjut dia, memiliki posisi yang sangat strategis dalam konteks Indonesia berkemajuan. Konsep "Indonesia Berkemajuan" yang digagas Muhammadiyah meniscayakan dukungan SDM yang cerdas dan berkarakter utama.

Manusia yang cerdas adalah yang memiliki kekuatan akal budi, moral dan ilmu pengetahuan yang unggul untuk memahami realitas serta mampu membangun kehidupan kebangsaan bagi terwujudnya cita-cita nasional.

Penyelenggaraan konferensi tersebut dibuka Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek yang juga menjadi pembicara kunci.

Nila mengatakan Indonesia perlu menumbuhkan generasi bangsa yang produktif dalam membangun daya saing bangsa. Kesehatan dan kesetaraan gender juga saat ini masih menjadi masalah serius di Indonesia.

"Kondisi kesehatan yang tidak optimal atau berpenyakit akan menimbulkan masalah dan justru menggerogoti anggaran negara, yang semestinya bisa digunakan untuk hal-hal yang produktif," kata dia.

Nila mengajak semua elemen bangsa untuk saling bersinergi. Persoalan perempuan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga elemen masyarakat madani seperti Nasyiatul 'Aisyiyah yang sejak awal menggarap pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan.

"Nasyiatul Aisyiyah sebagai gerakan perempuan muda Muhammadiyah selalu berjuang baik dalam keluarga dan masyarakat khususnya perempuan dan anak," kata Nila.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement