Rabu 03 Aug 2016 18:42 WIB

Insiden Tanjung Balai Terjadi karena tak Saling Menghargai

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Bayu Hermawan
Tanjung Balai, Sumatra Utara.
Tanjung Balai, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Mohamad Siddik menilai kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai terjadi karena rendahnya sikap saling menghargai antar agama maupun etnis.

Kerusuhan berbau sara sebelumnya diduga karena adanya keberatan dari seorang etnis Tionghoa atas volume azan yang dikumandangkan di salah satu masjid.

"Mereka tidak menghargai masyarakat setempat yang sudah melakukan tradisi azan sejak puluhan tahun yang lalu," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (3/8).

Dalam masyarakat demokrasi, Mohammad Siddik memaparkan seharusnya masyarakat tetap menjunjung prinsip proporsionalisme. Prinsip ini artinya  kelompok minoritas harus menghargai mayoritas dalam beribadah.

Kendati demikian, Mohammad Siddik menyesalkan kerusuhan yang berujung kepada pembakaran terhadap 10 vihara ini. Ia mengecam setiap tindakan kekerasan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan undang-undang.

Kepada pihak berwenang, Mohammad Siddik meminta agar proses investigasi segera dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kerusuhan.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menahan diri dan tidak tersulut dengan provokasi di media sosial.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement