REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Ketua Umum Duta Wisata (DWS) Sulawesi Utara Yerry Tawaluyan mengatakan, Taman Nasional Bunaken sebagai ikon pariwisata harus dijaga kebersihannya dan dilestarikan keanekaragaman hayati yang ada.
"Manakala wisatawan mancanegara mau menyelam ke Indonesia, otomatis pikiran pertama mereka adalah Bunaken. Karena itu, seluruh unsur masyarakat ikut berkontribusi minimal mempromosikan Bunaken bersih," ajak Tawaluyan saat melakukan bersih-bersih Bunaken, Rabu.
Menurut dia, menjadikan Bunaken sebagai destinasi wisata kelas dunia, harus dijauhkan dari pemikiran ego sektoral pemerintah daerah yang berpikir bahwa taman nasional ini hanya dimiliki Kota Manado.
"Berpikirlah bahwa Bunaken merupakan milik Sulut, milik kita semua, sehingga ada upaya bersama menjadikan salah satu tujuan wisata di provinsi ini terpelihara dan lestari," katanya.
Pemerintah provinsi, kata dia, tengah giat-giatnya mempromosikan pariwisata di daerah berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa ini.
Dan hasilnya, ribuan wisatawan dari Tiongkok datang ke Manado dan mengunjungi lokasi-lokasi wisata di sejumlah kabupaten dan kota lainnya setelah dibukanya langsung penerbangan Cina.
"Menjadi harapan kami perusahaan-perusahaan di Sulut berbuat sesuatu untuk Bunaken, sebab yang paling dibutuhkan di sana yaitu toilet dan menata kembali para penjual makanan dan souvenir. Pakai sistem bapak angkat, 10 perusahaan misalnya membangun kios serta membantu modal usaha," usulnya.
DWS, kata dia, telah memberikan contoh bagaimana mengambil inisiatif sebagai komunitas masyarakat telah berkontribusi melakukan bersih-bersih Bunaken tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah atau lembaga lainnya.
"Satu harapan kami lembaga-lembaga kemasyarakatan ikut serta memajukan destinasi wisata di daerah ini termasuk Bunaken," katanya.