Kamis 04 Aug 2016 09:25 WIB

6 Hari Uji Coba Ganjil-Genap, Pelanggar Capai 5.947

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Ilustrasi petugas mensosialisasikan sistem lalu lintas pelat ganjil-genap.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ilustrasi petugas mensosialisasikan sistem lalu lintas pelat ganjil-genap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak diberlakukannya uji coba ganjil-genap pada 27 Juli lalu, pemakai kendaraan roda empat yang melanggar terbilang cukup besar. Pasalnya, selama enam hari diberlakukan, saat ini jumlah pelanggar sistem pengganti 3 in 1 tersebut sudah mencapai 5.947.

Ribuan kendaraan tersebut diperoleh dari hasil giat penindakan teguran Polda Metro Jaya di kawasan ganjil-genap pada 27 Juli, 28 Juli, 29 Juli, 1 Agustus, 2 Agustus, dan 3 Agustus.

"Jumlah selama enam hari pelaksanaan, jumlah teguran 5.947," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto kepada Republika.co.id, Kamis (4/8).

Budiyanto mengatakan, perbandingan teguran pada 2 Agustus dibandingkan 3 Agustus yaitu 848 pelanggar dan 1.108 pelanggar. "Jadi pada hari keenam terjadi kenaikan pelanggaran sebanyak 31 persen dibanding pada hari kelima uji coba," jelas dia.

Pelanggar ganjil-genap sampai saat ini masih terus mengalami kenaikan, sempat mengalami penurunan pada hari kelima. Namun hari keenam meningkat kembali. "Melihat hasil pelanggaran pada hari keenam, masih ada peningkatan pelanggaran pada jalur ganjil-genap," kata dia.

Pelanggar sistem uji coba ganjil-genap terus mengalami peningkatan sejak diterapkannya, terutama di tiga hari awal yaitu pada tanggal 27-29 Juli 2016.

Pada  27 Juli, pelanggar berjumlah 553 orang. Pada 28 Juli, pelanggar meningkat menjadi 1.176 pelanggar, kemudian pada 29 Juli pelanggar meningkat lagi menjadi 1.453 pelanggar. Namun, untuk hari keempat yaitu pada 1 Agustus sempat terjadi penurunan menjadi 809 pelanggar, dan pada 2 Agustus meningkat lagi menjadi 848 pelanggar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement