REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara meluncurkan rudal balistik, Rabu (3/8) yang mendarat di dekat perairan yang dikendalikan Jepang untuk pertama kalinya. Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian peluncuran oleh negara terisolasi itu.

Pejabat pertahanan Jepang mengatakan, bagian utama dari rudal mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang. Meningkatnya ketegangan regional yang sudah tinggi terjadi setelah serangkaian rudal yang diluncurkan tahun ini dan keputusan Amerika Serikat untuk menempatkan sistem anti rudal canggil di Korea Selatan.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjelaskan peluncuran sebagai ancaman besar ke Jepang. Ia mengatakan pemerintahannya protes keras. Menurutnya, pasukan bela diri akan tetap waspada dalam peluncuran lebih lanjut.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengecam peluncuran dan mengatakan akan meningkatkan tekad masyarakat internasional melawan tindakan Korut.

Komando strategis AS mengatakan telah mendeteksi dua rudal,  yang salah satu dikatakan segera meledak setelah peluncuran. Rudal yang mendarat di Laut Jepang diluncurkan sekitar pukul 7.50 waktu setempat dari sebuah daerah di provinsi Hwanghae Selatan, barat daya ibu kota Korut, Pyongyang.

Peluncuran ini menunjukkan ambisi Korut untuk secara langsung dan secara luas menyerang negara-negara tetangga, menargetkan beberapa tempat di Korsel seperti pelabuhan dan lapangan terbang. Rudal disebut merupakan tipe Rodong, rudal jenis menengah yang terbang sekitar seribu kilometer.

Ikuti Whatsapp Channel Republika