REPUBLIKA.CO.ID, NATAL -- Kerusuhan di penjara, memperdalam krisis keamanan di negara bagian Brasil utara. Para narapidana mengambil alih penjara negara dan membakar kasur, Rabu (3/8) di timur laut negara bagian Rio, Grande do Norte.
Pasukan mulai patroli jalan di ibu kota negara bagian Natal pada Rabu malam, mencegah pembakaran kendaraan pemerintah beberapa hari sebelum Olimpiade di Rio de Jeneiro, 2.500 kilometer ke selatan.
Para pejabat keamanan mengatakan, polisi pasukan khusus masuk ke dalam penjara dan merebut kembali kontrol. Mereka mengatakan, pemberontakan di penjara Parnamirim merupakan upaya terbaru oleh geng kriminal untuk membalikkan langkah pemerintah memblokir sinyal ponsel mereka. Para gangster menjalankan bisnis mereka dari penjara.
Juru bicara Departemen Keamanan Negara Christiano Couceiro mengatakan, pemerintah federal Brasil telah mengirim seribu tentara dan 20 marinir untuk membantu memadamkan kekerasan. Pasukan mulai berpatroli di jalan-jalan utama dan alun-alun Natal.
Jalan-jalan dan toko-toko kota itu hampir kosong pada malam hari. Warga tampaknya takut untuk pergi keluar dan bus berhenti beroperasi lebih awal.
Gubernur negara Robinson Faria menyebut gelombang kekerasan berusaha mengintimidasi pihak berwenang. Ia mengatakan, pemerintahnya tidak akan menyerah untuk menghentikan kejahatan terorganisir yang beroperasi dari dalam sel penjara.
Polisi telah menangkap 86 orang yang diduga menghancurkan 29 bus dan kendaraan negara lainnya dengan api, menyiapkan bom dan penembakan di gedung-gedung pemerintah. Presiden interim Brasil Michel Temer berusaha mengakhiri kekerasan sebelum Olimpiade dimulai, Jumat (5/8) di Rio de Janeiro.