REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, kini mengembangkan produksi ikan tawar jenis ikan lele dan emas majalaya. Permintaan pasar terhadap dua jenis ika tersebut cenderung meningkat dan cukup menjanjikan pendapatan ekonomi keluarga.
"Kami mendorong masyarakat petani agar mengembangkan usaha budidaya ikan tawar karena dapat memenuhi swasembada pangan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lebak Dadang Lesmana di Lebak, Kamis (4/8).
Pemerintah daerah mengembangkan ikan tawar jenis lele dan emas majalaya tersebar di Kecamatan Warunggunung, Maja, Rangkasbitung, Cibadak, Cikulur, Wanasalam, Malingping, dan Bayah. Begitu juga di Kecamatan Cipanas, Cibeber, Cirinten, Muncang, Cileles dan Panggarangan.
Pengembangan produksi ikan tawar tersebut guna mendukung swasembada pangan juga peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.
Ia mengembangkan usaha budidaya ikan tawar di daerah itu sebagai sentra penghasil ikan lele dan emas juga didukung persediaan air yang melimpah.
Selain itu juga pengembangan usaha budidaya ikan air tawar sangat menjanjikan pasar. Saat ini, harga ikan air tawar jenis ikan emas Rp 28 ribu per kilogram dan lele Rp 20 ribu per kilogram. Bahkan, produksi ikan lele dan emas sudah mampu memasok kebutuhan pasar di Kabupaten Lebak.
"Kami berharap budidaya ikan air tawar jenis lele dan emas ke depan bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal dan tidak mendatangkan dari luar daerah," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah terus mengoptimalkan pembinaan kepada kelompok-kelompok pembudidaya ikan air tawar guna meningkatkan produksi dan produktivitas. Saat ini, jumlah kelompok pembudidaya ikan air tawar tercatat 219 kelompok dan sebanyak 345 unit pembenihan rakyat (UPR) yang tersebar di 28 kecamatan.
Selama ini, produksi pembudidaya ikan air tawar belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat karena produksinya baru mencapai dua juta ton per tahun. "Kami yakin pengembangan budidaya ikan air tawar diharapkan dapat memenuhi konsumen pasar Banten," katanya.
Pemerintah daerah, ujarnya, bekerja keras mengembangkan budidaya ikan air tawar dan mendorong usaha tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan. Jumlah pembudidaya ikan di Kabupaten Lebak tercatat 219 kelompok. Terdiri atas 188 kelompok tingkat pemula, 22 tingkat lanjut, dan enam tingkat madya. "Kami secara periodik melakukan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya ikan air tawar agar dapat meningkatkan produksi," katanya.
Seorang pembudidaya ikan air tawar, Wawan (45), warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengaku setiap hari memasok ikan lele untuk pedagang pecel lele di Lebak dan Serang sebanyak lima ton per hari. "Kami hampir setiap pekan bisa memasok ikan ke pasar berkat binaan dari pemerintah daerah," ujarnya.