Kamis 04 Aug 2016 13:25 WIB

PB PON Ultimatum Kontraktor untuk Tuntaskan Venue pada Agustus

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Israr Itah
Renovasi Gor Koni, Jl Jakarta, Kota Bandung, Senin (11/4). Renovasi Gor Koni diharapkan bisa rampung sesegera mungkin agar bisa dipastikan dapat dipakai untuk PON Jabar 2016.
Foto: Dede Lukman Hakim
Renovasi Gor Koni, Jl Jakarta, Kota Bandung, Senin (11/4). Renovasi Gor Koni diharapkan bisa rampung sesegera mungkin agar bisa dipastikan dapat dipakai untuk PON Jabar 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat mengultimatum kontraktor agar segera menuntaskan pengerjaan venue. Target ini ditetapkan karena pelaksanaan ajang olahraga tersebut sudah di depan mata.

Menurut Ketua Harian PB PON XIX/2016 Iwa Karniwa, 31 Agustus menjadi batas akhir pengerjaan seluruh venue PON. Sehingga, seluruh kontraktor dituntut bekerja lebih baik lagi agar tidak ada kewajiban mereka yang belum dipenuhi.

Untuk memastikan seluruh pengerjaannya, kata Iwa, pihaknya akan rutin memantau setiap venue yang digunakan terutama yang masih dalam pengerjaan.

"Kami akan pantau terus untuk memastikan semua pekerjaan selesai," kata Iwa kepada wartawan, Kamis (4/8).

Iwa mengatakan, ia memantau setiap sudut bangunan GOR Saparua. Yakni, dari mulai kondisi fisik bangunan, ketersediaan alat pertandingan, hingga sarana penunjang lainnya. 

"Ini harus segera diselesaikan. Tanggal 12 Agustus nanti saya ke sini lagi, harus sudah tuntas seluruhnya," kata Iwa kepada pimpinan proyek pengerjaan GOR Saparua.

Iwa optimistis, pengerjaan venue akan selesai sesuai yang ditargetkan. Saat ini, lanjutnya, pengerjaan hanya terletak pada bagian-bagian kecil saja.

Sebagai contoh, kata Iwa, pengerjaan GOR Saparua sudah tuntas 89 persen. Bahkan, saat ini bangunan tersebut sudah dijadikan pemusatan latihan tim judo Jabar.

Selain untuk judo, GOR Saparua pun akan digunakan untuk pertandingan PON 2016 cabang olahraga gulat dan sepatu roda. Iwa meminta setiap pengelola agar merawat venue dengan baik usai gelaran PON.

Selama ini, kata Iwa, berbagai venue untuk PON selalu terbengkalai setelah digunakan.

"Di kita merawat itu lebih susah daripada membangunnya," ucapnya.

Iwa pun memastikan, venue dan alat pertandingan PON XIX/2016 ini akan dihibahkan penggunaannya ke setiap pengurus daerah cabang olahraga. Ia meminta agar dirawat dengan baik.

Di tempat yang sama, pengelola GOR Saparua, Uuh Suparman, mengatakan, pengerjaan GOR milik Pemerintah Provinsi Jabar ini tinggal bagian kecil saja.

"Pemasangan lampu, penyelesaian panjat dinding, perapihan tempat atletik, cat, lampu, dan pagar. Ada juga sebagian kecil taman," katanya.

Menurutnya, perbaikan pada tempat seluas 4 hektare ini menelan biaya sekitar Rp 9 miliar. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement