Kamis 04 Aug 2016 14:17 WIB

AS Prediksi PBB Segera Mengutuk Peluncuran Rudal Korut

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Kim Jong un
Foto: EPA/KCNA
Kim Jong un

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat, Jepang dan sekutu-sekutunya, termasuk Australia telah menekan Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk Korea Utara setelah tes peluncuran rudal ke perairan Jepang, Rabu (3/8).

Duta besar AS untuk PBB Samantha Power mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan tertutup, ada kecaman kuat dari semua 15 anggota dewan. Pernyataan senada juga disampaikan Dubes Jepang Koro Bessho.

Bessho mengatakan, ia berbesar hati dengan banyaknya pesan solidaritas setelah ia menyampaikan ke dewan untuk bersatu dan mengirim pesan kuat kepada dunia terutama Korea Utara bahwa tindakan-tindakannya benar-benar tidak dapat diterima.

Tapi Duta Besar dari Cina untuk PBB Liu Jieyi menekankan dewan tidak harus melakukan apa pun untuk meningkatkan ketegangan. Tidak ada tanggal diumumkan untuk pertemuan lanjut terkait peluncuran Korut tersebut. Tapi Bessho berharap tindakan dewan secepatnya.

Para pejabat Korea Selatan dan Jepang mengatakan, rudal balistik menengah yang ditembakkan terbang sekitar seribu kilometer dan mendarat di dekat wilayah perairan Jepang, salah satu jarak terpenjang rudal Korut. Ini adalah pertama kalinya rudal mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang, yang membentang 370 kilometer dari pantai.

Komandan Strategis AS mengatakan, indikasi awal rudal kedua segera meledak setelah peluncuran.

Dubes Korsel untuk PBB Oh Joon mengatakan, sejauh tahun ini Korut telah melakukan 13 tes rudal, termasuk penembakan 29 rudal dari varietas berbeda.

"Mereka melakukan semua ini dengan sistematis, komprehensif memperbarui dan memperbaiki teknologi rudal mereka," katanya.

Menurutnya, pengembangan rudal Korut tidak hanya tantangan besar bagi sistem nonproliferasi global tetapi juga menimbulkan bahaya bagi keamanan semua negara di kawasan tersebut. "Ini jelas dalam kepentingan semua negara untuk segera menghentikan seri provokasi," Oh menekankan.

Peluncuran rudal balistik pada Rabu adalah yang ketiga sejak AS dan Korsel mengumumkan rencana pada 8 Juli untuk menggelar sistem pertahanan rudal canggih di Korsel akhir tahun tepan. Langkah ini dikecam oleh Pyongyang. Dewan telah mengutuk enam peluncuran lainnya pada April, Mei dan Juni.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement