Kamis 04 Aug 2016 15:09 WIB

Hebat, Papua Barat Juara Lomba Fahmil di MTQ Nasional

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agung Sasongko
Tiga grup Kafilah menjalani sesi semi final lomba Cabang Fahmil Al Quran dalam rangkaian MTQ Nasional ke XXVI yang diadakan di Aula Bank Indonesia Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (3/8).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Tiga grup Kafilah menjalani sesi semi final lomba Cabang Fahmil Al Quran dalam rangkaian MTQ Nasional ke XXVI yang diadakan di Aula Bank Indonesia Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tiga remaja asal Papua Barat mengentak panggung lomba fahmil atau cerdas cermat Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI.

Rian Arisandi (16), Fauzi Amiruddin (16), dan Wulan Metasari (14), tim fahmil Papua Barat tanpa disangka keluar menjadi juara setelah menundukkan Nanggroe Aceh Darussalam dan Banten.

Pertandingan berlangsung sengit, kejar-kejaran poin terus berlangsung hingga pertanyaan rebutan terakhir. Pada sesi paket pertanyaan masing-masing regu yang terdiri atas 12 pertanyaan, Aceh unggul dengan 830 poin, sedangkan Papua Barat dan Banten sama-sama memiliki 775 poin. Ketertingggalan tak menyurutkan mental anak-anak Papua Barat.

Keberhasilan menjawab pertanyaan rebutan terakhir membuat Papua Barat menyalip Aceh dengan total nilai 1.130 atau unggul tipis dengan Aceh yang memiliki poin 1175. Sedangkan, Banten harus puas menyandang juara tiga dengan 875 poin.

"Senang sekali. Kami enggak nyangka karena kami sebelumnya juga mengalahkan Jabar, Jambi, Lampung, Sulsel yang kuat," katanya, di Aula Bank Indonesia Perwakilan NTB, Mataram, Kamis (4/8).

Tampil rileks dan tanpa beban, ia katakan, jadi kunci kesuksesan timnya. Remaja asal Sorong Selatan itu mengaku tidak diberikan target apa-apa dari Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun para pembina. Terlebih, ini baru pertama, dia dan rekan-rekannya mengikuti lomba MTQ Nasional.

Selain itu, persiapan matang, ia percaya menjadi alasan lain di balik keberhasilannya merengkuh juara pertama. Sebelum hadir di MTQ, ia dan kedua rekannya melakukan training center selama dua pekan di Syahida Inn, UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan.

"Banyak pelatihan dan membantu sekali, kami diarahkan dan fokus belajar ke arah mana, karena sangat luas dan bisa tidak fokus kalau dipelajari semua," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement