REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menanggapi foto viral yang membandingkan pernyataan dirinya dengan Koordinator Kontras Haris Azhar.

Foto tersebut memperlihatkan kedua pihak sama-sama pernah melontarkan pernyataan serupa soal adanya oknum di Polri dan TNI yang terlibat dalam kejahatan narkoba. Namun bedanya, Haris dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri karena pernyataannya tersebut dianggap sebagai pencemaran nama baik institusi.

Budi sendiri menolak pernyataannya yang senada dengan Haris disamakan. Sebab, kata dia, pernyataan dengan bukti tak bisa disamakan dengan penyebaran informasi yang tak didukung bukti. "Pernyataan saya ini ada buktinya. Ada oknumnya itu terbukti, saya tidak asal bicara," kata Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/8).

"Saya bicara itu ada datanya, ada faktanya. Nah kalau kita bicara, dipublikasikan, ternyata tidak ada faktanya, ini bahaya," ucap mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri tersebut.

Budi bersikukuh, pernyataan Haris Azhar yang tak dilengkapi dengan data telah mencemarkan nama baik institusi yang dipimpinnya. Karenanya, BNN bersama Polri telah melaporkan Haris Azhar dengan pasal pencemaran nama baik ke Bareskrim Mabes Polri.

Saat ini Haris berstatus sebagai terlapor. Namun begitu, di saat yang sama, BNN juga bekerjasama dengan Haris untuk mengungkap jaringan oknum yang bekerja di dalam instansi pemberantas narkoba tersebut.

"Saya sudah sampaikan ke Presiden bahwa BNN komitmen. Tidak mungkin lah kita mengotori institusi kita, apalagi masalah narkoba ini masalah nasional," kata pria yang akrab disapa Buwas tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika