REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengaku diingatkan Presiden Joko Widodo agar tak pandang bulu dalam memberantas oknum-oknum di instansinya yang terlibat dalam kejahatan narkoba. Hal tersebut disampaikan Jokowi karena adanya informasi yang menyebut petinggi BNN bersekongkol dengan bandar narkoba.
"Tadi presiden bilang 'Pak Buwas jangan pilih kasih, tidak boleh ragu untuk menangani itu," ucap pria yang akrab disapa Buwas tersebut, menirukan ucapan Jokowi, Kamis (4/8).
Dia juga menyampaikan apresiasinya pada Koordinator Kontras Haris Azhar yang pertama kali mengungkap dugaan keterlibatan sejumlah oknum dalam bisnis haram seorang bandar narkoba. Menurut Buwas, sejak pertama kali mendengar info tersebut, ia langsung memerintahkan jajarannya untuk membentuk tim investigasi.
"Sekarang tim ini lagi bekerja. Ada yang menyelidiki ke lapas, ada yang menelisik siapa anggota yang dimungkinkan pada waktu itu ada di sana," ujar mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Polri mengusut tuntas dugaan keterlibatan sejumlah oknum di pemerintahan dalam bisnis narkoba tereksekusi mati Freddy Budiman.
"Presiden menyampaikan semua aparat yang terlibat dalam konteks hukum, terutama narkoba, tentu harus disikat," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/8).
Presiden, sambung Johan, juga mengingatkan pada aparat pemerintah untuk menjadikan setiap kritik dari masyarakat sebagai bahan masukan demi perbaikan institusi.