REPUBLIKA.CO.ID, BENGKAYANG -- Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta menilai narkoba adalah kejahatan luar biasa yang harus diperangi. Bahkan, narkoba lebih jahat daripada terorisme yang juga menjadi fokus dunia.
Dampak negatif yang diakibatkan narkoba jauh lebih parah dari terorisme. "Ini (narkoba) lebih bahaya dari terorisme. Teroris bisa dihitung orangnya. Tapi kalau narkoba anak cucu kita semua tertimpa," kata Oso, Kamis (4/8).
Oso menyebut narkoba sebagai upaya menghancurkan bangsa Indonesia yang dilakukan negara asing. Narkoba merupakan penghancur generasi muda. Padahal pemuda adalah calon pemimpin kemajuan bagi Indonesia ke depannya. "Narkoba adalah intervensi negaraa asing untuk menghancurkan Indonesia," katanya.
Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat Bengkayang tidak terjerumus pada narkoba. Apalagi letak Kabupaten Bengkayang yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Sebagai perbatasan negara, Bengkayang kerap menjadi gerbang peredaran narkoba internasional. Karenanya, harus diantisipasi ketat agar tidak menghancurkan tanah air. "Kita harus gotong royong. Jangan sampai Bengkayang menjadi tempat narkoba," ucapnya.
Selain itu, Oso menerima banyak aspirasi dari masyarakat terkait kesehatan dan juga pendidikan. Dalam kunjungan kerjanya, Oso juga meninjau pembangkit listrik serta RSUD Bengkayang. Dijadwalkan Jumat (5/8) besok, ia akan mengunjungi pasar tradisional di Kabupaten Sambas. Rencananya kunker akan berakhir pada Sabtu (6/8).