Kamis 04 Aug 2016 20:27 WIB

TNI AL Lakukan Pencarian Kapal Diduga Pisang VI

Rep: Fuji E Permana/ Red: Achmad Syalaby
Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: Reuters/Stringer
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Kapal yang ditemukan di perairan Pangandaran belum dapat dipastikan identitasnya. Pada Rabu (3/8), kapal sempat terlihat oleh nelayan dengan kondisi terbalik dan terombang-ambing ombak.

Komandan Pos AL Pangandaran Peltu Laut (P) Dayat Sudrajat mengatakan, belum ada informasi lanjutan terkait kapal yang terapung di perairan Pangandaran. Sekarang ada pencarian yang dilakukan TNI AL dan Basarnas, tapi kapalnya belum ditemukan. 

"Kapalnya saja tidak ketemu, kapalnya kemarin ada di tengah laut, tadi pagi kami susul ke sana ternyata tidak ada," kata Peltu Laut (P) Dayat kepada Republika.co.id, Kamis (4/8) sore. (Baca: Gelombang Tenggelamkan Kapal Ikan, 11 ABK Hilang).

Ia menerangkan, karena kapal tidak ketemu, akhirnya dilakukan pencarian oleh TNI AL dan Basarnas. Dikatakan Peltu Laut (P) Dayat, terkait masalah awak kalap tidak mengetahui informasi itu.

 

Sebelumnya, Satuan Polisi Air dari Polres Ciamis menginformasikan, sebuah kapal berukuran 6 sampai 10 GT ditemukan terapung dengan posisi terbalik di perairan Kabupaten Pangandaran pada Rabu (3/8). Ketika Satuan Polisi Air dari Polres Ciamis ke lokasi pada Rabu (3/8), mereka tidak menemukan awak kapal di dekat kapal tersebut.

Komandan Kapal Patroli dari Satpol Air Polres Ciamis, Brigadir Sutikno mengatakan, pada Rabu (3/8) sekitar pukul 08.00 WIB mendapat laporan dari nelayan. Kemudian, Polisi Air bersama nelayan serta Dinas Kelautan, Pertanian dan Kehutanan menuju lokasi kapal itu.

"Kami melakukan penyisiran di sekitar radius satu sampai dua mil, kami tidak menemukan ada tanda-tanda ABK atau kru di sana," kata Brigadir Sutikno

Selanjutnya, Polisi Air Ciamis melakukan koordinasi dengan Polisi Air Cilacap, Jawa Tengah. Dikatakan Brigadir Sutikno, sekitar dua sampai tiga hari sebelumnya ada beberapa kejadian kapal tenggelam di wilayah Perairan Jawa Tengah.

Sampai saat ini belum ada informasi anak buah kapal (ABK) tersebut selamat atau tidak. Pada Rabu (3/8) cuaca tidak mendukung proses penyisiran yang dilakukan Polisi Air di sekitar kapal terbaik itu. "Memaksakan diri untuk mengevakuasi kapal itu terlalu berbahaya, kemarin ombaknya 8 sampai 11 feet, kurang lebih gelombangnya 4 meter," jelasnya.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement