REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh atau Bank Aceh sudah mengantongi izin dari regulator dan segera mengumumkan konversinya menjadi bank syariah. Langkah ini diharapkan bisa ditiru BPD lainnya.
Direktur Syariah dan SDM Bank Aceh, Haizir Sulaiman menjelaskan, persiapan Bank Aceh menjadi bank syariah sudah rampung. Aspek legal sudah dilakukan dengan mengumpulkan dokumen yang diperlukan ke OJK. Bank Aceh sendiri masih menunggu izin dari regulator.
Sementara dari aspek operasional dimana SDM sudah dibekali pelatihan dan sistem teknologi informasi juga sudah disiapkan. ''Operasional percobaan sudah kami jalankan beberapa kali tiap akhir pekan. Alhamdulillah respon nasabah positif,'' kata Haizir kepada Republika baru-baru ini.
Bank Aceh juga sudah mengumpulkan nasabah-nasabahnya, termasuk nasabah besar, untuk mensosialisasikan konversi. Bank Aceh meyakinkan tidak penurunan kualitas layanan Haizir bersyukur, tidak ada nasabah yang mundur.
''Kami tentu berharap setelah menjadi bank syariah, Bank Aceh bisa memberi bagi hasil lebih baik,'' ungkap Haizir.
Saat ini, nasabah pembiayaan Bank Aceh mencapai 150 ribu orang dan nasabah dana 1,2 juta orang. Bank Aceh sudah memiliki 26 jaringan kantor dimana tiga di antaranya ada di Sumatra Utara.
Hingga pertengahan 2016, bisnis Bank Aceh masih berjalan baik di tengah proses konversi yang dijalankan. Kualitas pembiayaan Bank Aceh juga membaik dengan turunnya rasio pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) dari 2,3 persen pada akhir Desember 2015 menjadi 2,05 persen per Juni 2016.
Ikuti Whatsapp Channel Republika